Gigi berlubang adalah type sakit gigi yang banyak dihadapi oleh orang-orang di Indonesia, hal ini bakal diiringi dengan bau mulut yang begitu mengganggu. Zaman dulu orang berasumsi, kalau hal ini berlangsung karena gigi dikonsumsi oleh ulat. Asumsi ini selalu bertahan hingga pada era ke 17.
Tetapi seseorang dokter gigi bernama Willoughby Miller, temukan penyebab pembusukan pada gigi. Dia temukan kalau terjadinya lubang gigi sesungguhnya dikarenakan oleh pertemuan pada bakteri serta gula. Bakteri akan merubah gula dari sisa makanan jadi asam yang mengakibatkan lingkungan gigi jadi asam.
Sedang lingkungan gigi yang baik semestinya berbentuk basa serta tidak berbentuk asam. Oleh dikarenakan berikut, jadi terjadi lubang kecil pada susunan e-mail gigi yang makin lama akan makin membesar apabila tidak segera diakukan.
Dokter gigi (Drg) Stephanie Hadiyanto dari RS Elisabeth Semarang menyampaikan, berdasar pada
tehnologi kedokteran terbaru, gigi malah baiknya dipertahankan sepanjang mungkin saja didalam rongga mulut. Tujuannya untuk hindari resikonya dari mencabut gigi.
“Karena banyak yang sesudah gigi dicabut, dilewatkan demikian saja, tidak ditukar atau ditambal, ” ungkap Drg Stephanie, seperti kami kutip dari Tribunnews.
Waktu lubang sisa gigi dilewatkan terbuka, gigi samping yang aktif akan berubah isi ruangan yang kosong. Diluar itu gigi antagonis sisi atas akan jadi tambah panjang.
Ini berlangsung karena karakter gigi waktu digunakan untuk menguyah makanan akan mencari antagonisnya. Pergeseran atau pemanjangan gigi, dengan cara estetika akan kurangi keindahan gigi.
Oleh karena itu bila rusaknya mahkota gigi optimal hingga 3/4 % atau mungkin dengan kata lain tinggal seperempat saja, masihlah dapat dipertahankan.
Caranya gigi dipasak didalam saluran akar. Setelahnya dibuatkan mahkota dengan bahan titanium. Gigi baru ini akan bertahan sampai sekitaran lima tahun. Manfaat mengunyah tetaplah optimal serta bagus dari sisi estetika